Tattoos
New Tattoo

Wednesday, May 20, 2009

Blood Pressure Pills - Start taking the tablets

Blood Pressure Pills for all over 55


Latest news breaking is that a team of researchers conclude that
anyone over 55 would benefit from taking blood pressure pills and drugs to lower their blood pressure. The principle is that by taking drugs to lower blood pressure those who currently have "normal blood pressure" will benefit by this lowering. High blood pressure is the single biggest risk factor for stroke and it is important that people take medication to combat this. Prof. Maryon-Davis, of the Faculty of Public Health, said: "Mass medication turns us all into patients and I don't think it's the best approach" Some support for the theory that by giving everybody blood pressure lowering drugs people would be far less alarmed than when they are diagnsed with high blood pressure.

Blood pressure medication is one of the safest and most studied medications however they do have side-effects and careful consideration should be given before prescribing them willy nilly.

Lowering blood pressure is undoubtedly a good thing - prevention is better than cure, but there are other proven ways to prevent high blood pressure such as healthy eating and regular exercise, which have other health benefits too.

There is a danger that these important lifestyle factors could be overlooked in favour of 'popping a pill'.

A far healthier way is for us to reduce our risk and increase our health by eating less salt and and taking more regular exercise.

Another way of looking at it is that mass consumption of blood pressure lowering drugsis much like the principle of vaccinating the entire population in the event of a flu pandemic.


Friday, May 15, 2009

Morning Sickness / Mual pada pagi hari : Berpeluang Miliki Anak Cerdas

TORONTO,Kompas.com --- Para ibu yang menderita mual pada pagi hari selama masa hamil memiliki peluang lebih baik untuk memiliki bayi yang lebih cerdas. Demikian temuan beberapa ilmuwan Kanada.



Beberapa peneliti di Hospital for Sick Children’s Motherisk Program, Toronto, mendapati bahwa mual pagi hari muncul berkaitan dengan peningkatan perkembangan syaraf pada janin.



Bagi tujuan studi tersebut, 121 perempuan hamil direkrut antara 1998 dan 2003 melalui jalur penghubung mual pagi hari yang dikelola oleh Motherisk Program.





Peserta studi itu dibagi menjadi tiga kelompok: ibu yang mengalami mual pagi hari dan dirawat dengan "dicletin" (obat yang digunakan dalam perawatan mual dan muntah selama masa hamil); mereka yang mengalami mual pagi hari dan tak diberi "dicletin"; dan mereka yang tak mengalami mual pagi hari.



Kecerdasan dan prilaku anak-anak pada masa kehamilan ibu mereka saat itu dinilai ketika anak-anak itu berusia tiga tahun dan tujuh tahun. Anak-anak tersebut diberikan tes psikologi yang seusia dengan usia mereka, termasuk tindakan kecerdasan dan prilaku, demikian laporan kantor berita resmi China, Xinhua.



Faktor lain seperti IQ ibu, jumlah rokok yang dihisap setiap hari, konsumsi alkohol dan status sosial-ekonomi juga diperhitungkan. Studi tersebut mendapati bahwa semua anak di dalam ketiga kelompok tersebut memiliki nilai dalam kategori normal dalam hasil perkembangan syaraf. Tetapi anak dari ibu yang mengalami mual pagi hari memiliki nilai lebih tinggi dalam penampilan IQ, kefasihan lisan, pemrosesan fonologi dan ingatan akan angka.



Secara luar biasa, para peneliti itu menemukan, makin parah mual pagi hari, makin mungkin anak yang dikandung meraih nilai lebih tinggi. Mereka menyatakan bahwa IQ ibu juga memainkan peran dalam hasil tersebut. Hasil penelitian mereka disiarkan di dalam edisi online "The Jounal of Pediatrics".



Mual pagi hari, yang mempengaruhi sebanyak 80 persen wanita hamil, seringkali merupakan salah satu tanda pertama kehamilan, yang secara khusus dimulai sekitar pekan kedua kehamilan. Banyak dokter berspekulasi itu adalah hasil dari perubahan tingkat hormon, seperti estrogen, HCG (human chorionic gonadotropin), dan thyroxine.


Monday, May 4, 2009

Mengatasi Cairan Berlebih pada Vagina

Pada saat Anda merasa stres, lelah, atau setelah melahirkan, hormon Anda akan berubah menjadi tidak stabil. Jika hal ini terjadi maka akan memicu vagina untuk mengeluarkan cairan dalam jumlah yang tidak terkontrol. Sebagai akibatnya, banyak pasangan suami istri yang mengeluhkan dampaknya terhadap hubungan seks mereka yang tidak lagi nikmat.

Berikut ini terdapat beberapa tips untuk mengatasinya, antara lain ...


1. Totok vagina
Cara ini adalah dengan menekan titik-titik syaraf yang berhubungan dengan syaraf vagina. Totok Vagina berguna untuk membuat aliran darah menjadi lancar dan tidak terjadi penyumbatan-penyumbatan. Selain itu dapat pula menguatkan otot-otot di daerah panggul dan otot daerah kewanitaan. Jika aliran darah lancar, cairan pada vagina pun keluar dengan normal, tidak berlebihan. Jika otot-otot panggul kuat, kehidupan seksual Anda pun semakin berkualitas. Totok vagina biasanya dilakukan oleh orang yang sudah ahli.

2. Pengasapan atau V "fogging" (ratus)
Ratus kerap dilakukan perempuan zaman dulu. Caranya, dengan membakar rempah-rempah wangi di wadah yang disebut anglo. Guna pengasapan adalah untuk mematikan bakteri dan menjaga vagina tetap kering. Anda pun dapat melakukan sendiri di rumah dengan membeli perlengkapan berupa anglo, kursi rotan khusus, dan rempah wangi yang kini banyak dijual. Jangan terlalu sering melakukan ratus, cukup dua minggu sekali. Jika terlalu sering, bakteri yang berguna bagi vagina jadi ikut mati. Hal ini malah akan membuat daya tahan vagina terhadap penyakit menjadi menurun.

3. Perawatan dari dalam
Minum jamu-jamuan juga layak dilirik, misalnya ramuan berupa racikan kunyit, asam, dan daun sirih. Diminum seminggu 2-3 kali. Jika ingin praktis, sudah ada kok jamu yang berbentuk pil. Namun, ingat, konsumsilah jamu-jamuan yang sudah terdaftar secara resmi.

Sumber : Kompas.com